Saidiman menyebut analogi dari Jokowi untuk pemimpin di masa mendatang itu sangat tepat, sesuai dengan tantangan kebijakan ke depan.
Ia mengatakan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemimpin Indonesia di masa depan harus berorientasi pada masa depan yang lebih jauh dan untuk kepentingan semua, bukan untuk memenuhi kepentingan temporer dan jangka pendek kelompok tertentu.
“Oleh karena itu, diperlukan seorang calon pemimpin yang bukan hanya teruji, tetapi juga memang biasa berpikir dan bertindak kompleks. Pemimpin yang bisa bicara tentang detail-detail kebijakan dengan segala trade-off-nya, bukan yang sekadar mengumbar slogan,” ujarnya.
Saidiman menambahkan bahwa Ganjar memiliki stamina untuk menghadapi tantangan kebijakan jangka panjang.
Ia juga merupakan orang terdekat Jokowi yang terlihat dipersiapkan untuk melanjutkan kebijakan pembangunan Indonesia saat ini.