“Iya menolak ada yang menangis ternyata ada yang mempertanyakan kenapa harus difoto dan kenapa harus saya yang di foto,” jelasnya.
Meski merasa tidak nyaman, Melissa menyebut para korban harus tetap mengikuti body checking tersebut, karena sudah menandatangani perjanjian, harus mengikuti semua rangkaian acara.
“Mereka harus lakukan sebagai peserta. Ya itu membuat mereka tidak bisa bertindak lebih jauh, itu yang dibilang sebagai relasi kuasa. Jadi mereka merasa terintimidasi, sulit untuk mereka artikan yang mengalami,” tandasnya.
Setelah perhelatan MUID 2023 selesai digelar, para peserta baru berani bicara kepada Melissa, hingga akhirnya persoalan ini terungkap ke publik.
“Mereka berkomunikasi konsultasi sama keluarga akhirnya mereka bisa menyimpulkan mereka tidak seharusnya checking body,” pungkas Melissa Anggraini.