Tanpa Diotopsi Jenazah Mirna Salihin Membiru saat Meninggal, dr. Djaja Surya Atmadja Yakin Bukan Karena Racun Sianida

  • Bagikan
Potret dr. Djaja Surya Atmadja yang kala itu memeriksa jenazah Mirna Salihin di RSCM Jakarta (foto: tangkapan layar Netflix)

Indo1.id – Setelah film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang, banyak masyarakat yang tak setuju dengan vonis hakim.

Kini banyak publik beranggapan bahwa kematian Mirna Salihin mungkin bukan karena racun sianida.

Diketahui, dr. Djaja Surya Atmadja selaku ahli forensik sekaligus dosen UI juga menyatakan hal senada, sebagaimana disampaikan di kanal YouTube dr. Richard Lee. Sebagaimana diketahui, Edi Darmawan Salihin awalnya menolak keras jasad Mirna Salihin untuk diotopsi.

Baca Juga :  Ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Keceplosan Sebut Tito Karnavian Nonton CCTV Bareng, Netizen 'Masih Satu Genk Sama Sambo'

Namun 3 hari kemudian, keluarga Mirna Salihin berubah pikiran dan mengizinkan jasad putri Edi Darmawan tersebut untuk diotopsi oleh dr. Djaja Surya Atmadja.

Saat akan dilakukan otopsi, pihak keluarga Mirna berubah pikiran lagi.
Akhirnya diputuskan bahwa jasad Mirna hanya boleh diambil sampel berupa isi lambung, darah, hati, dan urine.

Bukti lain bahwa Mirna Salihin tidak meninggal karena sianida lantaran tidak ada tiosanat di dalam hati, darah, dan urine.

Baca Juga :  Kerajaan Belanda akan Mengembalikan Ratusan Benda Bersejarah ke Indonesia

“Salah satu tanda bahwa dia sudah kemasukan sianida adalah ada tiosianat di dalam hati, di dalam darah dan urine, dan pas diperiksa di air liur juga harusnya ada, tapi itu tidak ada,” sambungnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan