Bagian kepalanya kemudian disita dari penyelundup pada tahun 1990-an dan sekarang disimpan di Museum Irak di Baghdad.
Sementara itu, bagian tubuhnya disembunyikan oleh penduduk desa Khorsabad pada tahun 2014, saat kelompok teroris ISIS menyerang wilayah tersebut.
Mereka berusaha menyelamatkan patung ini dari perusakan yang dilakukan oleh ISIS terhadap situs-situs arkeologi di Irak dan Suriah.
Tim arkeolog Prancis yang dipimpin oleh Pascal Butterlin melakukan penggalian di Khorsabad sejak tahun 2019, dengan dukungan dari UNESCO dan pemerintah Irak.
Mereka berhasil menemukan kembali patung ini pada bulan Oktober 2023, dalam keadaan yang mengejutkan.
“Saya belum pernah menemukan benda sebesar ini dalam hidup saya sebelumnya,” kata Butterlin. “Perhatian pada detailnya begitu menakjubkan. Ini adalah penemuan yang spektakuler dan berharga,” tambahnya.
Patung ini akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman untuk dilakukan konservasi dan restorasi. Tim arkeolog berharap dapat menyatukan kembali bagian kepala dan tubuh patung ini, agar dapat dipamerkan secara utuh di Museum Irak.
Patung ini diharapkan dapat menjadi simbol sejarah dan budaya Irak yang kaya dan beragam, serta menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat Irak.