Warga geram, terutama di sekitaran titik banjir di Jalan raya Margonda, trotoar yang digadang-gadang berkonsep futuristik, etnik, dan instagramable itu tidak mampu melakukan fungsi utamanya sebagai jalur air.
Banyak warga yang geram akan hal ini, salah satunya politisi muda Partai Gelora Indonesia Muhamad Fauzi saat ditemui oleh wartawan Fauzi mengungkapkan “Sangat disayangkan anggaran revitalisasi trotoar Jalan Margonda yang puluhan miliar tersebut, malah tidak berguna dengan sempurna”
“Kami khawatir, revitalisasi tersebut hanya menjadi ajang ikut-ikutan Kota Depok, ke Kota tetangga yakni Jakarta. Kalau memang tujuan trotoar di buat hanya untuk futuristik dan enak dilihat, tapi tidak andal pada saat debit air tinggi.”
Jalan Margonda yang menjadi pusat sentral, bahkan pusat pembangunan Kota Depok, ternyata tidak di perbaiki serius untuk menanggulangi genangan air yang tinggi. Dampak yang diciptakan sangat serius, karena berdasarkan pantauan kemacetan yang diciptakan jauh hingga Fly Over Universitas Indonesia (UI).
“Sudahlah kemarin bermasalah karena trotoar malah di jadikan lahan parkir, dan juga tempat pedagang kaki lima, kali inipun kejadian berulang perihal genangan ini terjadi lagi. Ini kelihatannya pemerintah yang tidak serius menangani masalah Kota Depok? Atau hal lainnya? Kemudian kalau sudah begini berapa lagi anggaran yang diperlukan agar trotoar Margonda kembali di revitalisasi.” Tambah Fauzi
“Margonda itu katanya mukanya Depok, tapi kok se-bercanda itu dalam mengurusnya? Jangan bilang untuk mengurus banjir selanjutnya walikota akan membuat lagu lagi.” Pungkas pengusaha muda yang berasal dari Sawangan.