“Dampak yang ditimbulkan yaitu mengintensifkan hujan dan menghasilkan angin kencang di NTB-NTT. Itu masih akan terus berlanjut hingga 14 April,” terang Erma.
Siklon tropis 18S juga akan menimbulkan tiga sistem badai konvektif berpola hujan garis-garis memanjang yang disebut dengan squall line di wilayah sekitar Kupang.
“Tiga sistem itu siap bergabung menjadi satu di wilayah Kupang, dan sistem ini digerakkan oleh siklon 18S,” sambungnya.
Erma melanjutkan, squall line yang sebagai induk, akan memproduksi squall line baru lainnya dalam waktu 10 menit.
Di tweet terakhirnya, Erma menuliskan siklon 18s naik level kategori 2 dengan kekuatan angin naik menjadi 100 km/jam dan lokasi ke arah barat daya menjauhi Laut Timor. Menandakan NTT, NTB hingga Bali masih akan terkena dampak dari sapuannya. Waspada!