“Ini yang perlu saya ingatkan agar kita semua bekerja keras, agar negara kita bisa melompat, karena infrastruktur yang akan kita bangun ini bisa menjadi menuju ke sana, hilirisasi, industrialisasi yang sedang kita proses saat ini sedang kita arahkan ke sana,” ujar Jokowi.
Namun, Jokowi mengaku sering mendengar sindiran-sindiran dari pihak-pihak yang tidak mengerti atau tidak mau mengerti tentang pentingnya infrastruktur. Dia menyebut ada yang bertanya apa gunanya jalan tol atau apa gunanya kereta cepat.
“Meskipun banyak yang menyampaikan apa gunanya infrastruktur, apa gunanya jalan tol. Kalau nggak ada gunanya negara maju itu nggak ada bangun jalan tol,” kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan bahwa dengan adanya jalan tol, perjalanan dari Jakarta ke Semarang atau Solo bisa ditempuh dalam waktu yang lebih singkat dan efisien.
Dia juga menyebut bahwa selama kepemimpinannya, lebih dari 2 ribu km jalan tol sudah terbangun di seluruh Indonesia.
“Kita sampai saat ini alhamdulillah bisa 2.040 km jalan tol, tapi ada yang menyampaikan, jalan tol itu kan bayar Pak, kalau nggak mau bayar ya lewat jalan nasional, itu kan pilihan, tapi ini kan untuk daya saing kita dengan negara lain.
Coba kalau ada yang rumahnya di Semarang dulu Jakarta-Semarang bisa 9-10 jam sekarang 4 jam,” ucapnya.
“Ke Solo dulu 13 jam naik mobil sekarang 6 jam ini kecepatan, kita ini bersaing dengan negara lain, artinya kecepatan mobilitas barang dan jasa bisa kita tangani,” lanjut Jokowi.