Menyedihkan, Kekerasan yang Menargetkan  Etnis Tertentu, Semakin Memburuk di Darfur, Sudan!

  • Bagikan
Penderitaan warga Darfur, Sudan. (Foto: al Jazeera)

Indo1.id – Darfur, sebuah wilayah di Sudan Barat, kembali dilanda kekerasan yang menargetkan kelompok etnis minoritas, terutama Massalit dan Fur.

Sebuah laporan dari Human Rights Watch (HRW) menuduh pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan milisi Arab melakukan pembunuhan massal, pembakaran desa, dan kejahatan perang lainnya di Darfur sejak konflik antara tentara Sudan dan RSF meletus pada April 2023.

Kekerasan ini mengingatkan pada perang Darfur pada 2003-2008, yang menyebabkan ratusan ribu orang tewas dan jutaan orang mengungsi akibat pembersihan etnis yang dilakukan oleh pemerintah Sudan dan milisi Janjaweed terhadap kelompok etnis non-Arab di Darfur.

HRW mendesak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menyelidiki kejahatan perang di Darfur dan menuntut pertanggungjawaban para pelakunya.

Salah satu contoh kekerasan yang terjadi di Darfur adalah serangan terhadap kota Misterei, yang mayoritas penduduknya adalah etnis Massalit, pada 28 Mei 2023.

Baca Juga :  Mengenang Apa Itu Trinity Test? Uji Coba Bom Atom Pertama di Dunia

Menurut laporan HRW, RSF dan milisi Arab menyerbu kota ini dengan senjata api, pisau, dan bom molotov.

Mereka membunuh setidaknya 28 orang Massalit secara sembarangan, melukai puluhan warga sipil lainnya, dan membakar sebagian besar bangunan di kota ini.

Para penyerang juga mengejar warga sipil yang melarikan diri atau bersembunyi dari konflik, dan menembaki mereka di jalan-jalan, rumah-rumah, masjid-masjid, dan sekolah-sekolah.

Baca Juga :  Zozibini Tunzi, Raih Mahkota Miss Universe 2019

Di sebuah sekolah, para penyerang masuk ke dalam kelas-kelas dan mengeksekusi laki-laki yang mereka temukan di sana. Mereka juga menembak anak-anak dan perempuan.

Para korban selamat dari serangan itu mengatakan bahwa para penyerang berasal dari RSF dan milisi Arab dari daerah tetangga.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan