- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Sistem Pemilu Tertutup ? Seperti Balik Era Orba !

  • Bagikan
Indra Fauzan Ketua Program Studi Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. (Foto:Dok pribadi)

Indo1.id || Pemilu – Banyak orang yang menentang dan menolak adanya uji materi yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi terkait  UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu yaitu tentang sistem proporsional terbuka atau coblos nama caleg.

Indra Fauzan selaku Kaprogdi Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara juga berpendapat hal yang sama, menurutnya semua sistem pemilu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Akan tetapi, sistem proporsional terbuka atau coblos nama caleg memungkinkan masyarakat mengetahui dengan detail siapa calon wakilnya di lembaga legislatif.

Baca Juga :  Anies Basewedan : Pemilu Bukan Tentang Meneruskan Yang Kemarin, Tapi?

“Demokrasi kita kalau di terbuka, masyarakat kan bisa melihat nih siapa yang akan menjadi wakil mereka, suara mereka akan diberikan kepada siapa.

Kalau di proporsional tertutup itu semuanya kan kekuasaan partai politik. Kekuasaan partai politik itu kan kadang-kadang membuat masyarakat merasa khawatir, calonnya benar nggak nih,” ujar Indra, Sabtu (11 Februari 2023).

Indra menambahkan masyarakat akan memiliki peluang untuk mengoreksi para calon anggota legislatif.

“Masyarakat punya peluang untuk mengkoreksi orang-orang yang dianggap layak atau tidak layak, bisa mempelajari rekam jejak dan sebagainya. Kalau di proporsional tertutup, itu kan tidak

Baca Juga :  PDI Perjuangan Tegaskan Dukung Sistem Pemilu Tertutup!.

mungkin karena kekuasaan penuh itu di tangan partai politik karena mereka yang menunjuk,” sambungnya.

Selain itu sistem proporsional tertutup, lanjut Indra,  malah akan memunculkan potensi transaksi yang sulit diawasi di internal partai.

“Tidak ada jaminan juga karena transaksional akan berputar di partai politik. Sementara di terbuka mungkin kalau tidak ada aturan ya transaksionalnya antara caleg dengan masyarakat tapi lebih mudah mengawasi daripada proporsional tertutup,” ujarnya.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Konsolidasi ke PDIP Sumsel Ajak Seluruh Kader Menangkan Pemilu 2024

Diakhir pernyataannya Indra  mengaku khawatir  MK malah akan membuat Indonesia kembali ke zaman Orde Baru (Orba) dengan memutuskan sistem pemilu proporsional tertutup.

“Nah, kita ada kekhawatiran kalau proporsional tertutup disahkan MK, kita kembali ke masa-masa Orba karena masa itu kendali partai sangat besar sekali, itu sangat dikhawatirkan dan kita punya sejarah yang tidak baik,” tutupnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan