Pertunjukan Budaya Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Usaha Kecil Menengah

  • Bagikan
π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘›π‘—π‘’π‘˜π‘Žπ‘› π΅π‘’π‘‘π‘Žπ‘¦π‘Ž π·π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘›π‘” π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘šπ‘π‘’β„Žπ‘Žπ‘› πΈπ‘˜π‘œπ‘›π‘œπ‘šπ‘– π‘‘π‘Žπ‘› π‘ˆπ‘ π‘Žβ„Žπ‘Ž 𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙 π‘€π‘’π‘›π‘’π‘›π‘”π‘Žβ„Ž (πΉπ‘œπ‘‘π‘œ πΈπ‘™π‘ β„Žπ‘–π‘›π‘‘π‘Ž.π‘π‘œπ‘š)

Muzani menyatakan bahwa festival seni ini sudah menjadi bagian dari budaya lokal. Setelah 13 tahun tidak diadakan, festival ini digagas kembali oleh anggota DPRD Kabupaten Bogor, Anshori.

Meriam kuluwung ini dibuat dari pohon randu dengan diameter lebih dari setengah meter dan panjang mencapai 8-11 meter.

“Dulu saya sering bermain meriam seperti ini, tetapi terbuat dari bambu. Ukurannya tidak sebesar ini dan suaranya juga tidak sekeras ini. Namun, saya percaya bahwa festival seni budaya seperti ini sangat menarik dan harus dijaga kelestariannya,” tambah Muzani.

Selain untuk melestarikan seni dan budaya, festival semacam ini juga memberikan insentif bagi pertumbuhan ekonomi di desa, khususnya untuk UKM.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan