“Kita menetapkan subsidi pupuk, katakanlah 9 juta ton, itu didasarkan pada data yang kita punya. Tapi di lapangan, banyak petani yang berkata, ‘Pak, pupuknya tidak ada’. Mungkin suplainya kurang, distribusinya tidak benar. Tetapi jika datanya akurat, maka mudah saja ‘oh ya, bukan 9 juta ton tetapi 13 juta ton, sebagai contoh’,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara peluncuran sensus pertanian 2023 yang disiarkan secara daring, Senin (15/5/2023).
Jokowi menyesalkan bahwa data sensus pertanian tidak diperbarui secara teratur. Menurutnya, seharusnya sensus pertanian dilakukan setidaknya setiap lima tahun agar pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat.
Karena itu, Jokowi sepenuhnya mendukung sensus pertanian 2023, terutama karena pertanian adalah salah satu sektor yang sangat penting di Indonesia. Sebanyak 40 juta penduduk Indonesia atau 29% dari total angkatan kerja bekerja di sektor pertanian.
“Data yang ada mengenai pertanian menyumbang 11,8% terhadap total PDB kita, sangat besar,” pungkas Jokowi.








