Indo1.id – Deforestasi atau penggundulan hutan adalah salah satu masalah lingkungan yang serius di dunia, terutama di kawasan hutan hujan Amazon, yang merupakan paru-paru dunia dan penyerap karbon terbesar.
Deforestasi tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, tetapi juga memperparah perubahan iklim global.
Namun, ada kabar baik dari Kolombia, salah satu negara yang memiliki bagian dari hutan Amazon.
Menurut data pemerintah yang dirilis pada Selasa (18/7/2023), deforestasi di Kolombia turun 29 persen pada tahun 2022, menjadi level terendah dalam sembilan tahun terakhir.
Data tersebut menunjukkan bahwa luas hutan yang hilang di Kolombia berkurang dari 174.103 hektar pada tahun 2021 menjadi 123.517 hektar pada tahun 2022.
Penurunan deforestasi terbesar terjadi di wilayah Amazon Kolombia, yang mencakup sekitar 10 persen dari total wilayah negara tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup Kolombia Susana Muhamad mengatakan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk melindungi hutan dan memberantas kegiatan ilegal yang menyebabkan deforestasi, seperti perkebunan koka, pertambangan emas, dan perladangan bakar.
“Tahun ini kita memiliki penurunan yang sangat baik di atas target. Pertanyaannya adalah apakah kita akan bisa mempertahankan hal itu pada tahun 2024, 2025 dan 2026,” kata Muhamad kepada wartawan di Bogota.
Muhamad menambahkan bahwa pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum di daerah-daerah rawan deforestasi, serta memberikan insentif dan alternatif ekonomi kepada masyarakat yang bergantung pada hutan.
Komitmen pemerintah Kolombia untuk mengurangi deforestasi sejalan dengan janji Presiden Gustavo Petro, yang berasal dari sayap kiri dan menang dalam pemilu tahun 2022.
Petro telah berjanji untuk menjadikan perlindungan lingkungan sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.